Tentang Pemikiran



Ternyata pemikiran-pemikiran “nyata” dalam otak ini semakin hari terasa semakin menjelma. Awalnya biasa saja, hingga suatu ketika saat berinteraksi dengan orang lain, tidak semua orang paham. Bahkan hanya segelintir saja yang mengerti. Mencoba menelaah sendiri apa maksud dari diri ini. “jadi sebenernya kamu itu apa?” 

Ditambah kurangnya kemampuan dalam memaparkan “apa” yang ada di kepala ke orang lain, membuat orang semakin sulit untuk mengerti.

Tapi semakin kesini, karena semakin banyak mikir. Maka Tuhan beserta alam akan semakin mendekatkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada kepala, untuk mendapatkan jawaban. Dipertemukan dengan orang-orang yang…. ternyata memiliki pikiran yang sejalur, sejalur ya. Bukan sama. Pikiran kami berbeda, pola yang dihasilkan juga berbeda. Namun ketika saling bertukar pikiran, memiliki jalur yang sama.

Ada yang telah berani keluar dari zona kehidupan monotonnya, dan menghidupkan pemikirannya. Menjadi nyata. Awalnya sulit, tidak banyak orang tahu, akan dibawa seperti apa buah pikir tersebut. Tidak jarang, orang-orang yang tidak paham itu hanya meng-iya-kan, menuruti dan atau malah membiarkan. Membiarkan buah pikir tersebut berkembang nyata.

Namun, ada pula yang hanya memendamnya. Tidak memiliki daya untuk merealisasikan. Seperti ada banyak ketakutan, kebuntuan yang dihadapi. Mungkin kurangnya kecerdasan, kepandaian dan kepiawaian dalam membangun buah pikir itu untuk menjadi nyata.

Satu lagi. 
Ada juga, yang malah membunuh pikiran-pikiran di kepalanya. Menguburnya dalam-dalam dan menjadi manusia yang berada di zona aman pada umumnya.

Dipertemukan dengan sosok-sosok yang sepemikiran, ternyata membuat pikiran yang awalnya padam menjadi tumbuh kembali. Belajar bangkit kembali dan sharing banyak hal yang mampu menghidupkan buah pikir yang cerdas.

Lalu, pertanyaannya, sudah siapkah perbekalan untuk mempertahankan buah pikir tersebut hingga mampu menjadi kehidupan nyata? Tidak hanya menghidupkan tapi juga merealisasikan lalu mempertahankan. Proses yang panjang. Harus struggle.

Membingungkan diri sendiri.   

21.52 
03082018 
Ruang yang sepi. Ibukota dingin.  

Comments

Popular posts from this blog

Ada, tentu ada!

Kenangan

Anak Panah