Posts

Showing posts from August, 2021

Untuk kamu yang lahir, tumbuh, dan menjadi bagian Indonesia

Image
@35mm - pagi di Jogja   Ada beberapa hal yang menggelitik terkait apa yang (sangat booming ini) sedang terjadi.  Terkait hal-hal yang beredar di negara kita ini, Indonesia.  Simpang siur berita, beberapa beranggapan berkubu, beberapa bekerja secara diam, dan beberapa terang-terangan melakukan hal yang secara tidak langsung pasti akan ter- notice oleh khalayak umum. Rasanya ingin menganggapnya biasa saja, dan menjadi hal yang "lumrah" tapi ternyata hati dan pikiran selalu ingin mengulik dan menguliknya, hingga menjadi hal yang sangat muak untuk tinggal dalam tubuh. Pertanyaan yang sering muncul- kenapa Indonesia? kenapa terlahir sebagai warga Indonesia? kenapa menjadi bagian di Indonesia? kenapa hidup di Indonesia? kenapa besar di Indonesia? kenapa garis keturunan orang Indonesia?  Tentu pertanyaan yang jelas-sangat jelas jawabannya? Qada! Garis ketetapan dariNya yang tak seorangpun tau.  Tapi terkadang merasa putus asa dengan apa yang sedang terjadi di bumi (yang katanya) p

Ilmu tentang hal-hal seharusnya dipikirkan dan tidak

Image
@35mm golden hour in Jogja Beberapa kali mendengarkan (secara tidak sengaja) melalui podcast terkait "teori stoikisme", kemudian lama tak mendengarnya, tiba-tiba muncul (secara tidak sengaja) dalam linimasa terkait bagaimana hidup simple dengan cara memisahkan hal-hal berdasarkan lingkar, yaitu lingkar pengaruh, lingkar peduli, lingkar perhatian. Hinga secara tidak sengaja (lagi-lagi) sedang mendengarkan suatu podcast dimana sang narasumber keceplosan bahwa dirinya sedang belajar mengaplikasikan teori stoikisme. Langsung terkoneksi terhadap definisi/pengertian dari teori tersebut, lalu memutar memori yang telah ada dan mengkaitkannya. Amazingly , bahwa sesungguhnya 2 teori tersebut pada intinya sama. Beberapa orang (kalangan psikolog dan ahli filsafat) menyebutnya dengan teori stoikisme  Dan ada pula seorang anak ulama dengan pembawaaan santai untuk memudahkan hadirin memahami suatu teori agar tetap bermakna, menjabarkanya dengan kalimat Lingkar Pengaruh, Lingkar Peduli, dan

Award To Myself

Image
@Filosofi Cafe, bekal menuju Bandung Penghargaan perlu, untuk memacu diri menjadi manusia yang lebih baik, atau bahkan mempertahankan sifat baiknya. Memberikan sebuah pernyataan bahwa "telah mampu melewatinya" atau bahkan hanya sebuah "bayaran" bahwa telah berhasil.  Apapun itu, sepatutnya manusia layak mendapatkan penghargaan. Lalu siapa yang memberikannya?  Dalam internal, diri sendiri dapat memberikannya, walau hanya sekedar duduk relax, rebahan, bersantai, a cup of caffeine atau whatever makes you happy, enjoy and let go of your mind. That's verry helpfull.  Dalam ekternal, tentunya melibatkan manusia lain yang mampu memberikannya, atau bahkan secara formal melalui suatu event yang mengusung sebuah penghargaan. Apapun itu, itu baik.  Penghargaan perlu, namun tidak berlebih. Cukup. Seperti halnya sebuah pemberian yang berlebihan, maka akan melenakan dan merasa termanjakan. Hingga muncul kalimat " oh, oke ngga papa " atau " yaudahlah ya ngga pap