Posts

Showing posts from 2018

Perjuangan Kegagalan

Image
Beberapa kali menjadi saksi dalam perjalanan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diimpikan, dimana hal tersebut seperti sangat sulit dan berat untuk diperoleh adalah suatu yang melegakan hati. Ikut terenyuh dan rasanya bahagiaaa sekali. Padahal hanya sebagai saksi. Menjadi tempat keluh kesahnya saat berjuang, riang tawa, haru, duka dan lika-likunya. Ketika semua itu diumumkan. Hasil sesuai dengan yang diimpikannya, semua tidak ada yang sia-sia. Terbayar dengan indah. Padahal hanya menjadi saksi. Semua dia yang menjalankan, dia yang melalui rintangan dan seluruh perjuangan yang harus dihadapi. Tapi saat akhir yang tak mengkhianati proses itu terwujud, rasa haru menyelimuti seketika. "Saya sungguh, sangat sangat turuut berbahagia, barakallah. Selamat." Dari beberapa cerita menjadi saksi perjuangan teman-teman, saya jadi menyimpulkan bahwa semua itu sudah diplotkan sesuai kadarnya masing-masing. Keyakinan itu muncul, saat beberapa teman yang tel

A Little Bit

Image
A little bit story I went to Jogjakarta in last September. I found some lessons, some new experiences and indeed a adventure haha. All of those was impromptu to did. It’s like unconscious wkwk. But, I was enjoyed. So, I will not share all of activities in there, just upload some silly moment I captured with my manly analog camera indeed.  Need you know, I am not pro photographer yaaw :)  - Roll film : Kodak Gold 200, booty from a friend haha;  - Camera : Yashica FX Super 2000;  - Devscan : Lab Rana Jakarta.  Some of Urban Farmers in Taman Langit Resto Taukah kamu, betapa excitingnya saya ketika tau cemilan yang dimakan adalah bunga ini di Caping Merapi. Bunga jengger ayam, digoreng tepung. Mirip jamur crisppyy yang dikasih pewarna merah wkwk Bunga telang menjadi minuman favorite yang menyegarkan setelah ditambahkan lemon dan daun mint,  sederhana yang candu. Di Erista Garden Beberapa petani menggunakan metode sederhana nam

Bicara Hasil

Image
Wait, kenapa bisa hasilnya begini? Begini gimana? I did ! rasanya semua udah sesuai ….. Sesuai dengan? Sesuai dengan yang diperintahkanNya Aku ngga ngerti Aku udah usaha, aku udah berdoa, aku sudah melakukan sesuai dengan ketentuanNya (menurutku), semua rasanya sudah kujalankan. Dan kalimat Dia sesuai dengan prasangka hambaNya, juga sudah kuterapkan. Optimis, udah. Usahaku masih kurangkah? I don’t know Bisa jadi Mungkin iya, memang kurang. Tapi rasanya ngga se-anjlog ini. Ini benar-benar diluar dugaan. Sabar aja Wait, apa karena salah metode? Metode apa? Aku kan biasanya tertutup, ngga bisa membeberkan segalanya. Bahkan, inget kan pas masih kuliah. Belajar aja diem-diem, tertutup. Ngga pengen orang lain tau bagaimana usahaku itu. Kalau ada yang tau, pasti ditutup-tutupin. Berasa biasa aja gitu. Lalu? Nah yang sekarang, aku tuh sering kepergok lagi ngeusahain sesuatu. Sampe curhat ke orang, bagaimana caranya biar dape

Menjadi Peka

Image
Menjadi peka ternyata gampang-gampang sulit, bagi orang yang cuek sejak kecil. Entah bagaimana, saat masih kecil sering dinasehati “ jadi orang harus peduli, jangan cuek-cuek banget, mbokya itu peka sedikit ” Melewati perjalanan hidup hingga usia 24 tahun, ternyata ngga membuat kadar peka meningkat drastis. Masih dalam tahap pelan-pelan untuk meningkatkan, terkadang mempertahankan atau sesekali kembali menjadi orang cuek, tak peduli, tak peka, bodoamat. Baiklah mungkin memang demikian kehidupan. Ada kalanya menjadi cuek, bodo amat dengan lingkungan sekitar. Tapi ada kalanya pula kepedulian itu tercipta. Intinya, hampir seperempat abad ini. Menemui banyak pemandangan menakjubkan. Pemandangan yang berusaha untuk menjadi bahan pembelajaran dalam hidup di mata kuliah “kepekaan” terutama di ibu kota. Orang bilang ibu kota itu keras. Dari kalimat itu saja, diri ini tak peduli. Keras, lemah, sulit atau lain sebagainya, I dont care . Just the way I am o n my own path , dude

Hai Freedaay

Image
                                                   Hujan Order ojeg online Posisi jauh Lama Cancel Bareng temen aja naik taxi online Lagi promo Dapet driver Macet Cancel Izin telat masuk kantor Order lagi Kejauhan Cancel Masih hujan Ngga dapet-dapet taxi Tutup aplikasi Hujan reda Oke naik bike aja, sendiri-sendiri Baik Dapat Saldo habis, ngga mencukupi Nggabisa top up , baru pertama narik nih mbak Nggatau cara top up mbak Ngga ada kembalian Tuker uang, ngga ada yang punya Minta ajarin temen sesama driver buat top up Gagal Sampai, telat 45 menit Masuk ruangan Sepi Pada rapat Ada acara Ada kegiatan Sepi, sunyi Gerimis, dingin Sendu Laper Ngobrol Kerja Kerja Kerja Ngobrol Kantin Penjual pada sholat Jum’at Bikin kopi sendiri Ngobrol Masuk ruangan Pada pulang Makin sepi Kerja, kerja Ngobrol Makin sepi, sepi, sepi Kerja Ngantuk Ngobrol Tidur Ngopi lagi Sholat Kerja dik

Tentang Pemikiran

Image
Ternyata pemikiran-pemikiran “nyata” dalam otak ini semakin hari terasa semakin menjelma. Awalnya biasa saja, hingga suatu ketika saat berinteraksi dengan orang lain, tidak semua orang paham. Bahkan hanya segelintir saja yang mengerti. Mencoba menelaah sendiri apa maksud dari diri ini. “jadi sebenernya kamu itu apa?”   Ditambah kurangnya kemampuan dalam memaparkan “apa” yang ada di kepala ke orang lain, membuat orang semakin sulit untuk mengerti. Tapi semakin kesini, karena semakin banyak mikir. Maka Tuhan beserta alam akan semakin mendekatkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada kepala, untuk mendapatkan jawaban. Dipertemukan dengan orang-orang yang…. ternyata memiliki pikiran yang sejalur, sejalur ya. Bukan sama. Pikiran kami berbeda, pola yang dihasilkan juga berbeda. Namun ketika saling bertukar pikiran, memiliki jalur yang sama. Ada yang telah berani keluar dari zona kehidupan monotonnya, dan menghidupkan pemikirannya. Menjadi nyata. Awalnya sulit, tidak banyak o

Pertemanan Macam Apa Ini

Image
me: pemencet kokang kemera Betapa beruntungnya aku memiliki kalian. Ah basi!. Kalimat klasik yang… mungkin seperti remah-remah rengginang Kalau ada kalimat yang lebih bermakna dan berestetika. Aku akan menggunakannya. Sayang belum nemu. Berkali-kali menyatakan dengan “entah disebut pertemanan macam apa ini, entah pertemanan macam apa ini namanya, atau entah pertemanan macam apa kita ini” kalimat itu selalu terngiang tiap kali saling bercerita, berbagi, melakukan aktivitas bego yang produktif disela-sela ke- desperate -an tiada ketulungan . Beberapa dari kami sering mengatakan, hal serupa yang pada intinya (dengan kalimatnya masing-masing); “padahal gue ga yakin kadang kalian bingung apa yang gue omongin tapi keinginan kalian memahami itu jadi hal yang sangat membahagiakan banget. Karena ga semua orang mau belajar hal yang bukan bidangnya.” ( Baycaq said ) Seperti halnya diriku, bersama mereka bukan seperti segerombolan geng manusia yang dekat bersatu tak bisa d

Dunia(ku)

Image
Ada suatu kebahagiaan yang orang lain takkan pernah bisa memahaminya. Dan aku menikmati setiap detiknya. Perjalanan di suatu ujung desa, pulau, dusun atau apapun itu, dimanapun itu dan kapanpun itu. Berada di daerah terpencil, tak ada akses apapun adalah suatu kenyamanan tersendiri. Keindahan yang selalu dibutuhkan oleh diri ini. Aku selalu tidak bisa menjelaskan bagaimana ini terjadi dan mengapa. Tapi semua benar-benar menangkan dari segala gemerlap kebisingan dunia. Ya, dunia. Dunia ini sudah terlalu tua dan penuh. Penuh dengan segala apapun yang terjadi. Rasanya, aku ingin memiliki duniaku sendiri. Dunia damai, tentram tanpa ada kebisingan dan kehebohan yang saat ini terjadi. Tidak peduli dengan politik negeri, kenaikan harga, kemiskinan, kekayaan, kemegahan dan kemelaratan yang terjadi di media maupun nyata. Sedang duniaku muncul pada sela-sela kehidupan. Pada beberapa moment yang terpotong-potong karena belum saatnya untuk berdiri kokoh dan establish . Namun setidakny

Dunia Yang Penuh

Image
Museum Bank Indonesia, sekedar berjalan-jalan Semakin hari kepala semakin pusing, terasa linglung dan tak berfokus pada satu hal. Seperti orang banyak pikiran. Ya! Banyak pikiran, exactly. Semua seperti mengglobal dipikiran. Antara satu hal dengan hal lainnya saling berkaitan, semakin banyak membaca, semakin banyak melihat dan semakin banyak bercerita membuat diri semakin merasa tak memiliki dan berbuat apa-apa. Nothing ! Sosial masyarakat, kondisi alam, karakter manusia, politik, kondisi negara, lingkungan sekitar, hingga hubungan dengan Sang Pencipta. Secara gamblang tidak bisa diuraikan lewat kalimat panjang, namun secara umum yang terjadi adalah otak ini penuh dengan segala keruwetan dunia. Dunia, dunia, dunia, dunia dan dunia. Penuh, sangat penuh. Penuh dengan kerusuhan dan ketidakpekaan. Lalu memuncak penuh dalam otak. Hingga pada akhirnya terasa sakit di kepala. Karena semakin banyak mengetahui maka semakin banyak merasa belum melalukan apa-apa. Karena semakin b