Lompati tembokmu!
Para nelayan menarik perahu ke darat di pantai di Banyuwangi #35mm Seseorang pernah bilang "lompati tembokmu" Satu kalimat yang sungguh general, namun sulit diimplikasikan. Sebuah perintah, sugesti atau doktrin. Awal-awal kalimat itu muncul, selalu tertentang bahkan hingga menolak "engga! ga mau pake kalimat itu, yaa.. this is me , gamau melewati tembok" tapi, dewasa ini banyak sekali bermunculan berita/info tentang mental health, healing, stress, depresi, dan segala hal yang bermula dari hati, kenangan, perlakuan, tindakan apapun yang muncul entah dari internal maupun eksternal. Semua hal buruk yang menimpa, seakan sulit dikondisikan, tidak ada obat pencaharnya. Hingga akhirnya, otak mencerna segala berita yang lewat dihadapan. Mencerna dengan teori konspirasinya, perasaannya, logikannyaa, serta menggali dari teori-teori para filsuf lainnya. Lalu, munculah "ada hal-hal yang bisa dikendalikan oleh diri, tapi ada pula hal-hal yang diluar kendali diri". S