Posts

Showing posts from 2022

Anak Panah

Image
#35mm at Bantul 30 November 2022, yang dikira besoknya dah tahun baru, padahal yaa besok tuh 1 Desember wkwk Anyway , tulisan yang baru di upload ini pada dasarnya adalah tulisan lalu. Tersimpan dalam surat elekronik yang (lagi-lagi-terlalu-sibuk) malas untuk menuliskannya kembali ( copy-paste ) ke blog. But, its ok, everythings gonna be ok. Not so important. Next, the point iss.... Banyak banget pelajaran yang harus disyukuri, termasuk-menyadari bahwa kejadian yang telah berlangsung adalah hal yang patut disyukuri.  Dalam hal ini, dibagi menjadi beberapa bagian.  Bagian 1, pagi-pagi~ Pagi-pagi, jalanan macet parah entah kenapa-setelah melewati jalan panjang yang diketahui oleh otak ini hanyalah "demi apa jam setengah 8 pagi baru sampe pintu keluar tol kuningan?!", sementara kantor tujuan masih sekitar 3 kilometer lagi dan macet dimana-mana sepanjang jalan. Ok. Pasrah saja.  Jikapun, sampai kantor lebih dari jam 8 maka yaudah ikhlas dan gapapa harus pulang lebih dari ja

Kembali Beramadan

Image
#35mm @pasar merdeka Setelah 2 kali periode lebaran dibatasi oleh kebijakan pemerintah dengan tidak ada cuti bersama. Kini, 2022 seakan menjadi bayaran akan tertundanya prime time untuk berkumpul dengan keluarga, merayakan kemenangan dan berhenti sejenak dari hiruk pikuk rutinitas.  Masih teringkat jelas, 2020 lebaran seakan lewat begitu saja. Tanggal Sabtu, 23 Mei 2020 Idul Fitri, kemudian Senin 25 Mei 2020 sudah harus kembali ke rutinitas. Demikian dengan lebaran 2021, muncul larangan untuk tidak boleh ambil cuti lebaran.  Di lebaran 2022 ini, seluruh muslim/ah seperti menekan gas sekencang-kencangnya untuk merancang perjalanan mudik, bertemu si A, B, C, buka bersama dan liburan ke tempat-tempat indah. Hingga jalanan tentunya dipadati oleh pengendara, sana sini macet. Parah. Sedihnya. Namun bahagianya, (semoga) semua manusia dapat merasakan dampak baik. Masjid kembali membuka kajian, tarawih berjamaah, menyiapkan takjil, tadarus bersama dll. Sama halnya dengan tempat wisata, yang jug

Lompati tembokmu!

Image
Para nelayan menarik perahu ke darat di pantai di Banyuwangi #35mm Seseorang pernah bilang "lompati tembokmu" Satu kalimat yang sungguh general, namun sulit diimplikasikan. Sebuah perintah, sugesti atau doktrin.  Awal-awal kalimat itu muncul, selalu tertentang bahkan hingga menolak "engga! ga mau pake kalimat itu, yaa..  this is me , gamau melewati tembok" tapi, dewasa ini banyak sekali bermunculan berita/info tentang mental health, healing, stress, depresi, dan segala hal yang bermula dari hati, kenangan, perlakuan, tindakan apapun yang muncul entah dari internal maupun eksternal. Semua hal buruk yang menimpa, seakan sulit dikondisikan, tidak ada obat pencaharnya. Hingga akhirnya, otak mencerna segala berita yang lewat dihadapan. Mencerna dengan teori konspirasinya, perasaannya, logikannyaa, serta menggali dari teori-teori para filsuf lainnya.  Lalu, munculah "ada hal-hal yang bisa dikendalikan oleh diri, tapi ada pula hal-hal yang diluar kendali diri". S

Kenangan

Image
kenangan catatan di tembok (2013) Ada sebuah kenangan yang muncul dipicu oleh harum, oleh wewangian, oleh suara, bebunyian, atau hanya sebuah rasa yang entah datang darimana, namun sesaaat datang lalu berlalu.  Terkadang melenakan, dan membuat seakan ingin diwujudkan kembali, namun banyak yang tak mungkin untuk diwujudkan kembali. Seperti halnya, kenangan masa kecil. Tentu tak mungkin, sangat tidak mungkin. Maka, hanya bisa sekedar menikmati rasa yang hadir itu.  Bahkan mungkin menjadi pengingat bahwa terdapat hikmah dalam setiap peristiwa yang terjadi. Kemudian, harapannya menikmati dan mensyukuri waktu yang sedang dijalani. Enjoying the present . Walau demikian kadang dapat menjadi ajang untuk menjalin silaturahmi kembali. Silaturahmi dengan apapun yang pernah hadir.  Selayaknya kenangan, terdapat momen, siapa, dimana atau bagaimana, yang sepatutnya menjadi pelajaran. Jika dalam konteks siapa, sesekali memerlukan jalinan silaturahmi yang mungkin sempat terputus, atau sekedar bertanya

Jadi apa maknanya?

Image
  Potongan gambar kajian Ust Felix Pagi ini, entah tiba-tiba di linimasa muncul kajian Ust Felix dengan judul " Jangan Lupa Bahagia ". Padahal ngga ada niat sama sekali untuk ndengerin, karena tujuan buka Youtube untuk mendengarkan stand up comedy :) Few minutes passed . Ust Felix menjelaskan akan hal-hal bagaimana segala sesuatunya bermula dari makna, dari tujuan. Maknanya apa? Tujuannya apa? karena segala sesuatu tidak akan berarti jika memang tidak ada maknanya, tujuannya.  e.g beliau sampaikan, jika ada orang yang tujuannya untuk mendapatkan suatu hal, rintangan apapun akan dijalani, hingga berdarah-darah akan dilalui. Namun jika, tidak ada tujuan untuk mendapatkan suatu hal, maka jalan yang mulus dan mudah akan terasa biasa saja, hambar, atau bahkan terabaikan rasanya.  Contoh lainnya beliau sampaikan bahwa waktu kecil, waktu bermain games adalah di hari Minggu, sehingga ketika hari Minggu tiba, bahagia datang, main games dengan happy dan setelah waktunya selesai untuk