Ilmu tentang hal-hal seharusnya dipikirkan dan tidak

@35mm golden hour in Jogja


Beberapa kali mendengarkan (secara tidak sengaja) melalui podcast terkait "teori stoikisme", kemudian lama tak mendengarnya, tiba-tiba muncul (secara tidak sengaja) dalam linimasa terkait bagaimana hidup simple dengan cara memisahkan hal-hal berdasarkan lingkar, yaitu lingkar pengaruh, lingkar peduli, lingkar perhatian. Hinga secara tidak sengaja (lagi-lagi) sedang mendengarkan suatu podcast dimana sang narasumber keceplosan bahwa dirinya sedang belajar mengaplikasikan teori stoikisme.

Langsung terkoneksi terhadap definisi/pengertian dari teori tersebut, lalu memutar memori yang telah ada dan mengkaitkannya. Amazingly, bahwa sesungguhnya 2 teori tersebut pada intinya sama.

Beberapa orang (kalangan psikolog dan ahli filsafat) menyebutnya dengan teori stoikisme 
Dan ada pula seorang anak ulama dengan pembawaaan santai untuk memudahkan hadirin memahami suatu teori agar tetap bermakna, menjabarkanya dengan kalimat Lingkar Pengaruh, Lingkar Peduli, dan Lingkar Perhatian 

Semuanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan kendali kita sebagai manusia 

Bagaimana untuk no need to stress and thinking more deeply about something the out of our control. 
Pun dari kedua definisi (dengan penyebutan berbeda namun memiliki makna yang sama) tersebut, sama-sama memberikan alternatif bagaimana kita sepatutnya menanggapi hal-hal yang berada di luar kendali.

Stoikisme menyatakan bahwa meditasi menjadi hal yang cukup ideal dan ampuh untuk dilakukan, demikian dengan teori yang dijabarkan oleh salah seorang anak ulama tersebut yaitu dengan cara berserah kepada kuasa Sang Pencipta, lalu kuncinya melalui ibadah. 

Lalu ibadah seperti apa yang harus dilakukan? 
That's Solat. One and only is Solat, he said. Karena solat mampu meringankan pikiran, menjadi momentum terdekat seorang hamba dengan penciptanya. Dan mampu melatih dimana posisi kita harus melangkah. 

That's really cool! bahwa meditasi dan solat adalah sesuatu yang dapat diartikan menjadi kegiatan dengan output dan makna yang hampir sama. 

Tapi, ada hal yang lebih jauh yang harus dipahami dan menjadi PR bagi kita. 

Yaitu, bagaimana memilih hal-hal untuk masuk dalam kategori lingkar pengaruh, peduli dan perhatian, termasuk hal-hal mana yang dapat dikendalikan oleh diri maupun yang tidak (dikotomi kendali)?

Itulah yang disebut dengan bijaksana, perlu menjadi catatan bersama bahwa perlu kemampuan (kebijaksanaan) dalam memilah mana yang masuk dalam masing-masing kategori lingkar maupun dikotomi kendali tersebut. 

Di sini memang tidak dijelaskan secara baik apa yang disebut dengan teori stoikisme, maupun definisi dari ketiga kategori lingkar, hanya sepucuk ringan yang entah berarti apa tidak. Good luck!

More about Stoikisme Theory, you can read here "teori stoikisme" or https://www.youtube.com/watch?v=v70vUiywj7Q

And also if you going to know more about Lingkar Pengaruh, Lingkar Peduli, Lingkar Perhatin, here you will get https://www.youtube.com/watch?v=mV9uDK7T_JQ

By the way Stoikisme/Stoisisme adalah sama atau stoicism versi Bahasa Inggrisnya. 



Greatmind Youtube Channel - On Marissa's Mind



https://theconversation.com/



Sabrang Mowo Damar Panuluh

2045
110821
Be greatful

Comments

Popular posts from this blog

Ada, tentu ada!

Kenangan

Anak Panah