Award To Myself
@Filosofi Cafe, bekal menuju Bandung |
Penghargaan perlu, untuk memacu diri menjadi manusia yang lebih baik, atau bahkan mempertahankan sifat baiknya. Memberikan sebuah pernyataan bahwa "telah mampu melewatinya" atau bahkan hanya sebuah "bayaran" bahwa telah berhasil.
Apapun itu, sepatutnya manusia layak mendapatkan penghargaan.
Lalu siapa yang memberikannya?
Dalam internal, diri sendiri dapat memberikannya, walau hanya sekedar duduk relax, rebahan, bersantai, a cup of caffeine atau whatever makes you happy, enjoy and let go of your mind. That's verry helpfull.
Dalam ekternal, tentunya melibatkan manusia lain yang mampu memberikannya, atau bahkan secara formal melalui suatu event yang mengusung sebuah penghargaan. Apapun itu, itu baik.
Penghargaan perlu, namun tidak berlebih. Cukup.
Seperti halnya sebuah pemberian yang berlebihan, maka akan melenakan dan merasa termanjakan. Hingga muncul kalimat "oh, oke ngga papa" atau "yaudahlah ya ngga papa, sedikit aja".
Cukup pun mengandung makna yang sangat uncountable. Seberapakah standar yang seharusnya, tentu tidak ada bakunya.
Hingga manusia tidak mengerti kata cukup, maka munculah perasaan terlena.
Cukup, hanya diri sendiri yang memahami. Dirasa cukup, tidak memabukan dan candu.
1005
040821
Dalam sebuah kenikmatan yang candu namun tak boleh
Comments
Post a Comment