Ujung Getar


Dan satu persatu menemukan ujung getarnya.
Satu kalimat yang terasa biasa saja namun benar-benar mengetarkan hati. Singkat, memang singkat tapi sungguh bermakna. Coba pahami dear~
Waktu berjalan berselimutkan kesibukan, berbagai kesedihan, berbagai kebahagiaan. Jika tidak ada itu mungkin waktu berjalan begitu lama, begitu membosankan dan entah bagaimana hidup ini menuju. Kesibukan itu, kesedihan itu, kebahagiaan itu yang mengantarkan satu persatu untuk menemukan atau mungkin malah mengusahakan dan menciptakan ujung getarnya. (Ujung getar? Yap ! Sesuatu yang lebih menggetarkan, lebih mengagetkan dari pada aliran listrik. Tuhan tidak tidur dear~)

Segala hal kesibukan, kesedihan dan kebahagiaan semu itu hanya sebuah hiburan di tempat singgah. Transit sejenak untuk mempersiapkan diri. Sepertinyaa itu cara Tuhan agar kita semakin siap dan yakin. Siap menghadapi segala yang sedang dan akan terjadi setelah ujung getar itu hadir.
Pada bulan sederhana di tahun lalu ( ± 300 days to go). Tidak ada yang istimewa. Semua berjalan biasa saja. Tidak ada yang berniatan lebih selain untuk membahagiakan diri, melepaskan kebosanan dan membebaskan diri dari kehiru-pikukan negeri. Tertawa tanpa ada larangan, berlari tanpa ada batasan, terhujankan ombak tanpa takut basah, tertidur di malam yang sunyi tanpa takut dibangunkan mimpi, termakan pasir pantai tanpa takut terkikis partikelnya.
Mimpi-mimpi yang terpendam di ujung desa tak berpenghuni, beberapa mimpi dari beberapa makhluk ciptaan Tuhan yang sungguh hina dan tak memiliki apapun kecuali mimpi itu. Mereka hanya yakin dan berusaha menyiapkan. Berusaha dan berusaha. Menyakini bahwa Tuhan tidak tidur.  Tuhan selalu melihat setiap tetesan keringat, air mata dan niat itu. Semua! tak terkecuali.
Hingga suatu hari setelah berates hari, beribu menit dan berjuta detik, akhirnya ujung getar itu hadir.  Mengetarkan seluruh jiwa dan raga bahkan pikiran dan masa depan. Tidak hanya untuk diri sendiri yang merasakan, tapi getaran itu benar menyentuh dan mampu mengubah apa saja yang ada disekelilingnya. Betapa hebatnya aliran itu bukan?
Gak cuma diri sendiri tapi orang lain ikut merasakan.
Bagaimana niat itu tercipta dibenak, lalu terproses oleh pikiran, logika dan hati yang mungkin tidak sesekali beradu argumen, terlebih manusia sekitar dan alam yang seakan memberikan tanda atau isyarat entah meyakinkan atau meragukan niatan. Berusaha terus mencari yang lurus. Kebenaran dan keberkahan bukan pembenaran dan pemberkahan. Semua usaha itu tidak hanya sekedar usaha sepenuh tenaga dan memforsir diri tapi tetap peka terhadap realita dan jalan lurus itu. RidhoNya serta ridho orang terdekatnya. Kemudian mengikhlaskan segalanya. Dan membiarkan untuk Tuhan yang bekerja menentukan yang terbaik untuk diri dari segala usaha di awal.

Sekali lagi Tuhan tidak tidur. Tuhan selalu melihat. Tidak hanya melihat tapi mengendalikan, mengubah, menentukan dan mengabulkan.

Hingga ujung getar itu tiba diwaktu yang benar-benar tepat. Benar-benar ikhlas menerima dan siap menjalankannya. Mendapatkan kepercayaan dariNya untuk menjadi seseoarang yang bermanfaat dimana kaki berpijak. Ujung getar itu akan mengetarkan diri, pikiran, hati, orang sekeliling, bahkan mampu mengubah mimpi untuk tidak lagi menjadi mimpi.

Selamat berjuang !
12.34  18092017 Di tanah indah ini

Comments

Popular posts from this blog

Ada, tentu ada!

Kenangan

Anak Panah